Pengikut

Kamis, 31 Oktober 2019

Kisah Teman Lama 6

Bara POV

Sebelah bibir saya tertarik ke atas. Merasa menang dengan rencana terhebat yang melintas dalam otak cerdas ini.

"Bara!" Tiba-tiba Arash menepuk bahu saya keras. "Apa mereka juga termasuk bagian rencana lo?"

"Iya. Pokoknya kalian hanya tinggal melihat kepuasan."

"BARA GUE SERIUS." Lelaki itu merebut handphone yang hampir menjadi kekasih tercinta. "Dan hentikan permainan bodoh ini!"

Di tengah hujan deras petang ini saya hanya mengernyit tak mengerti dengan amarah kawan saya. "Itu game hampir menang, goblok! Kenapa jadi anda yang sewot?"

"Benar-benar lo Bara!"

"Emang gue Bara. Lebih tepatnya Bara yang hebat."

"ANJING!" Arash membanting handphone saya. "Bukan permainan di ponsel lo, tapi permainan lo sama perempuan itu."

"Heh! Itu hape gue. Kalian juga yang minta buat ngerjain dia."

Kini Samuel mengepalkan tangan ke hadapan saya. Lalu memegang kepala saya untuk diarahkan pada perempuan di seberang yang sedang dikerumuni beberapa laki-laki.

Laki-laki?

"Anjing. Cewek itu si Alicia."

"Baru sadar lo?"

"LALU KENAPA KALIAN DIAM SAJA?

"Gue sudah bacot dari tadi dan memastikan para lelaki itu bukan suruhan lo dan lo malah asik nge-game."

Arghh..

Demi apapun, para lelaki itu bukan dari bagian rencana saya dan saya tidak tahu mereka siapa. Saya buru-buru keluar mobil dan menyebrang ke arah Alicia berada, namun sial Alicia sudah diseret menggunakan mobil putih bernomor..

Ah, kurang penting.

Saya kembali berlari ke mobil Azriel. "Gue pinjem mobil, Zriel. Kalian nyusul mobil putih itu pake motor. Motor gue di warung depan sekolah."

Saya tak mempedulikan mereka lagi dan langsung mengikuti arah laju mobil putih itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ulasan Cerpen Cerita Remaja

ULASAN CERPEN Titik Buta karya Mgal Orientasi Cerpen yang berjudul Titik Buta ini adalah sebuah karya dari MGal dan berhasil tembus...