Pengikut

Jumat, 11 Oktober 2019

Cerita Tentang Purnama

Lembar Kedua ~Kisah Permata dan Purnama~


Alunan merdu sang malam bersama dinginnya udara berhasil taklukan pikiran Purnama berkelana jauh ke sana. Lelaki berkaos abu itu bersender pada kosen jendela sambil memandang rintik hujan yang melambat. Membiarkan ingatan mengalir bersama air yang beriak di pelataran rumah. Jernih tak bernoda bagai permata yang diberi cahaya.

Argh!

Dia lagi.

Permata, si gadis lugu pemikat jiwa. Sang intan gemerlap nan gempita mampu membuat semesta menyorotinya karena sejuta pesona yang tertera di mata dunia. Gadis pertama yang Purnama jumpa ketika dirinya masih muda. Yang setiap kali mengikuti berbagai lomba, gadis itu selalu menganggap dirinya seorang rival.

Ah, Permata. Dia gadis ceria pemilik lesung pipi manis yang sering kali membuat Purnama meringis. Dia gadis keras kepala yang selalu mengisi ruang kosong dalam otaknya. Dapat diakui kegigihan Permata dalam menggapai beasiswa selalu ia cipta kala olimpiade dan lomba-lomba datang menghampirinya.

Kali ini Purnama menyenderkan punggung ke jendela. Menghadap meja belajar yang langsung mengingatkannya pada kejadian tadi siang. Purnama terpaku pada gambar di frame foto miliknya. Gambar sang karamel di tengah lautan senja sore itu berhasil menarik perhatian netranya.

Purnama melangkah pelan, mengambil foto itu lalu dipandanganya dalam. Foto kenangan waktu lomba Matematika kelas lima. Masa kecilnya bersama Permata.

"Permata.. seperti namamu kau memang bukan gadis biasa."

9 komentar:

Ulasan Cerpen Cerita Remaja

ULASAN CERPEN Titik Buta karya Mgal Orientasi Cerpen yang berjudul Titik Buta ini adalah sebuah karya dari MGal dan berhasil tembus...