ULASAN CERPEN
Burung-Burung
Manyar karya Y.B Mangunwijaya
Orientasi
Cerita dengan judul Burung-Burung Manyar ini adalah sebuah karya dari tangan kreatif
Y.B Mangunwijaya yang dibangun dari sebuah kisah dari masa penjajahan Belanda
dan Jepang dulu. Cerita ini telah dipublikasikan dan banyak memberikan pemahaman
hidup yang menarik. Penulis juga mampu meluapkan emosi sehingga menyeret para
pembacanya pada rasa penasaran.
Tafsiran
Untuk memulai
cerita, seperti biasa penulis menuangkan idenya dengan cara pengenalan tokoh terlebih
dahulu. Di mana ada sebuah keluarga yang sedang jaya-jayanya di bawah pimpinan
KNIL Belanda. Saat itu Teto sebagai pelaku utama sekaligus anak dari Letnan Barjabasuki dan ibunya,
mereka setia mengabdi kepada para tentara Belanda. Namun roda kehidupan akan
selalu berputar, dan itu terjadi pula pada keluarga Teto. Setelah kedatangan
Jepang ke Indonesia keluarga Teto tidak lagi disegani apalagi Belanda telah
pergi terusir oleh tentara Jepang.
Dari sana
penulis mulai menuangkan koflik. Teto berusaha keras dan akhirnya bergabunglah
dirinya bersama Belanda yang datang untuk kedua kalinya. Nasib ayah dan ibunya
tidak diketahui. Teto pun mendapatkan kebanggaan, ia memilih tinggal di Amerika
dan menikahi seorang perempuan dari negara sana. Konflik-konflik lain pun tertuang
secara gamblang. Penulis juga menuangkan gagasan cerita menggunakan kata-kata
singkat untuk karakter utama sehingga mudah dipahami bagi pembaca.
Tapi perasaan
hati tak bisa dibohongi ketika jiwa Teto mulai terbuka. Akhirnya penulis pun membebaskan
perasaan rindu Teto akan tanah airnya, yaitu Indonesia. Teto memutuskan untuk
berpisah dari segala sesuatu yang telah ia mulai di negeri paman Sam tersebut dan
kembali ke Indonesia.
Evaluasi
Cerita ini disajikan dalam bentuk kata-kata sederhana, tapi tetap tidak
menghilangkan makna cerita. Mudah dimengerti dan pembaca akan ikut mengalir
bersama rangkaian suasana di dalamnya. Cerpen ini efektif membimbing kehidupan nyata
bahwa hidup bisa terus bahagia karena harta dan nafsu belaka.
Rangkuman
Cerpen ini
memberikan gambaran bahwa jika sesuatu terjadi jangan terlalu ambil hati
apalagi menyimpan iri dengki. Karena sesungguhnya perasaan itu adalah bentuk
ketidakpuasan kita terhadap diri sendiri. Cerpen ini bisa menjadi pengingat hidup
memang tidak selalu lurus dan mulus, namun di balik itu kita harus belajar dan
memaknai apa yang sebenarnya terjadi.
Keren..udah selesai
BalasHapus