ULASAN CERPEN
Titik Buta karya Mgal
Titik Buta karya Mgal
Orientasi
Cerpen
yang berjudul Titik Buta ini adalah sebuah karya dari MGal dan berhasil tembus
media di Cerpenmu.com. Cerpen yang khusus mengangkat keseharian siswa ini
memberikan pelajaran pelajaran seputar keadaan pelajar. Di dalam cerita penulis
seolah ingin menyadarkan para pembacanya supaya tetap menjaga sikap serta sopan
santun atau beretika yang baik saat berperilaku dengan orang lain. Nah, untuk
lebih spesifiknya lagi cerpen ini menceritakan sebuah kisah murid IPS yang
merasa iri terhadap anak IPA.
Tafsiran
Di awal
cerita penulis langsung ke titik poin untuk menceritakan konflik awal dengan latar
kantin belakang. Tokoh Sigit dimainkan sebagai pelaku utama, di mana ia adalah
perantara bagi pikiran anak IPS terhadap bagaimana gambaran seorang guru
terhadap anak IPA.
Segala unek-uneknya
ia lontarkan tanpa malu kepada pedagang nasi goreng saat semua guru dan murid
mengikuti upacara di hari senin. Konflik di sini menurut saya tidak mudah
terbaca sehingga saya terkejut dengan akhir cerita. Paragraf seterusnya konflik
awal mulai dikembangkan sampai di akhir tokoh utama menganga dalam keadaan yang
sulit dicerna. Klimaks dari gabungan beberapa konflik pun terjadi juga
sekaligus menjadi penutup cerita. Saat tokoh Sigit dipertemukan dengan kepala
sekolah baru dan itu adalah seseorang yang baru saja. Ah pokoknya baca saja di
sini http://cerpenmu.com/cerpen-remaja/titik-buta.html
Evaluasi
Cerita
pendek ini disajikan dalam bentuk kata sederhana dan enak dibaca. Pokoknya kalian
wajib baca cerpen ini. Pasti kalian bakal terkedjoet. Aduh maaf lebay, tapi cerita
itu beneran kata-katanya sampai. Sampai di relung hatiku paling dalam. Hehe
Intinya cerita
ini mudah dimengerti dan pembaca akan memahami walau membaca sekejap. Pada
cerpen ini penulis menulis beberapa nasihat tersirat yang apabila pembaca
mengerti maksud cerpen ini, maka para pembaca akan tersihir dengan
kemolekannya.
Rangkuman
Cerpen ini
memberikan gambaran bahwa setiap orang patut bersikap ramah tamah bukan banyak
bergaya tapi otak tidak ada. Cerpen ini akan menjadi pengingat saya bahwa hidup
sesama manusia haruslah didasari dengan kasih saayang. Kasih saayang di sini
bukan melulu tentang cinta, namun keakraban dan saling menghormati sesama
makhluk di dunia adalah nilai paling berharga.