Kamar Mandi Mertua
karya Mabruroh Qosim
Edisi
3/I/Mei 2019
Oleh
: Mabruroh Qosim
Orientasi
Cerpen
Kamar Mandi Mertua adalah sebuah karya dari tangan kreatif Mabruroh Qosim. Cerpen ini merupakan cerpen
yang telah diposting oleh ngodop.com atau bisa dilihat langsung dengan klik link berikut ini http://www.ngodop.com/art/17/Kamar-Mandi-Mertua Karya ini banyak diapresiasi para pembaca karena
kemutakhiran Mabruroh Qosim dalam merangkai kata. Karya tulis ini dibangun
untuk menyadarkan kita pada kehidupan nyata di akhir zaman ini. Cerpen ini
bercerita tentang sebuah pengkhianatan suami kepada istri serta problematika
rumah tangga.
Tafsiran
Penulis mengawali cerita dengan perkenalan
tokoh Sari dan penulis juga menuangkan ide
cerita menggunakan kata-kata yang luar biasa untuk memperdalam karakter Sari
dengan latar kamar mandi. Selanjutnya di paragraf tiga penulis mulai
menuangkan konflik awal, di mana kelakuan saat Sari berulah membuang bayi di
kebun mertua tokoh aku serta digabung bersama rasa penasaran tokoh aku sebagai pelaku utama menjadi daya
tarik bagi pembaca.
Paragraf seterusnya konflik awal terus dikembangkan.
Beberapa tokoh penting pun dimunculkan secara perlahan. Seperti ibu mertua, Marbun sang suami dan
Maryani, nama pelaku utama. Sesuai judul
pula, topik cerita tetap mengangkat latar kamar mandi sebagai bahan utama dalam
bacaan.
Klimaks dari konflik awal pun terjadi juga. Saat
tokoh aku mengadu pada ibu mertua tentang alasan kenapa bayi itu dibuang serta
sangkut pautnya dengan Marbun dan juga Sari. Akhir cerita telah sampai, penulis menyajikan pesan
bahwa sedalam apapun menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga. Nah,
peribahasa tersebut berlaku pada cerpen ini. Sedalam apapun kebohongan
disembunyikan, pasti ujungnya terungkap jua.
Evaluasi
Cerita pendek ini
disajikan dalam bentuk kata sederhana, tapi tetap tidak menghilangkan makna
cerita. Mudah dimengerti dan pembaca akan seolah terhanyut dalam suasana
tersebut apabila dibaca dengan tertata dan seksama. Cerpen ini efektif membimbing
kehidupan berumah tangga sehingga sangat disarankan bagi kaum pemula dalam
berumah tangga.
Pada cerpen ini penulis
menulis beberapa nasihat tersirat yang apabila pembaca mengerti maksud cerpen
ini, maka para pembaca akan tersihir dengan kemolekannya.
Dalam cerpen ini pula
penulis menyajikan sebuah pernikahan yang apabila tidak didasari cinta lebih baik
tidak jadi menikahdaripada nanti akan terjadi pengkhianatan yang mendalam dan
menyakitkan.
Rangkuman
Cerpen ini memberikan gambaran bahwa berumah tangga bukanlah
kesenangan semata. Cerpen ini menjadi
pengingat bahwa berumah tangga haruslah didasari cinta dan taqwa agar
senantiasa tetap dalam jalan yang lurus. Cerpen ini cocok untuk orang-orang
yang terlena pada nafsu dunia dan bisa menjadikan motivasi untuk kembali
melakukan perenungan mengenai makna hidup berumah tangga yang sebenarnya.